Beranda » Aktivitas » Kesiapsiagaan Bencana » Tanggap Darurat Bencana » Konsolidasi Relawan Pokja Pasigala Tangguh

Merespon Berakhirnya Masa Tanggap Darurat Bencana

Konsolidasi Relawan Pokja Pasigala Tangguh

0 komentar 23 dilihat

Pasca ditutupnya masa tanggap darurat bencana, 26 Oktober 2018 lalu, Posko Pasigala Tangguh yang pembentukannya diisiasi oleh Nemu Buku, SKP-HAM Sulteng, dan Sejenak Hening (dot) com, mulai mengonsolidasikan para relawannya untuk merespon masa transisi darurat ke pemulihan, yang akan berlangsung sampai dengan 25 Desamber 2018. Pasigala Tangguh yang tadinya berbentuk posko, kini mengubah skema kerjanya menjadi sebuah kelompok kerja (pokja).

Nurlaela Lamasitudju, salah seorang penanggung jawab pokja tersebut, Senin (5/11/2018) mengatakan, lingkup kerja Pokja Pasigala Tangguh sendiri, masih terfokus di tiga hal, yakni data dan informasi, untuk menjembatani kebutuhan warga dengan berbagai pihak terkait yang melakukan penanganan bencana, logistik dan dapur umum, untuk menggalang solidaritas dan kebersamaan sebagai salah satu cara untuk bangkit, serta emotional healing, dengan memberikan pertolongan pertama secara psikologis (dukungan psikososial), untuk mencegah munculnya permasalahan mental yang lebih berat.

Pokja Pasigala Tangguh sendiri kata dia, akan mendampingi 10 desa dan kelurahan yang tersebar di Kota Palu (Kelurahan Kayumalue Ngapa, Kelurahan Panau, Kelurahan Pantoloan Boya), Kabupaten Donggala (Kelurahan Boneoge, Desa Wani I, Desa Labuan Panimba), dan Kabupaten Sigi (Desa Soulowe, Desa Karawana, Desa Potoya, Desa Langaleso).

Adapun pertemuan awal seluruh relawan Pokja Pasigala Tangguh, dilakukan pada 3 November 2018 lalu. Para relawan yang tergabung di Pokja Pasigala Tangguh, terdiri dari para mahasiswa dan warga desa/kelurahan di tempat wilayah dampingan berada. Tidak kurang dari 50 relawan yang hadir dalam pertemuan konsolidasi tersebut.

Para relawan melaporkan hasil pendataan yang telah dilakukan di 10 desa dan kelurahan yang menjadi wilayah dampingan, dan menceritakan berbagai perkembangan terbaru di wilayah mereka masing-masing. Permasalahan yang terkait dengan distribusi logistik, masih mengemuka sebagai masalah umum yang diceritakan oleh para relawan. Masalah yang terkait dengan keberlanjutan ekonomi warga di setiap wilayah pun, menjadi salah satu hal yang didiskusikan.***

Tinggalkan Komentar