Beranda » Aktivitas » Kesiapsiagaan Bencana » Pelatihan Kesetaraan Gender, Disabilitas, Inklusi Sosial (GEDSI)

Pelatihan Kesetaraan Gender, Disabilitas, Inklusi Sosial (GEDSI)

Untuk Kelompok PRB dan Aparat Pemerintah Desa

0 komentar 75 dilihat

Kesetaraan gender, disabilitas, dan inklusi sosial (GEDSI) menjadi salah satu mata rantai yang tidak bisa dipisahkan dalam kaitannya proses penanggulangan dan pengurangan risiko bencana (PRB). Ketika terjadi bencana, semua orang memang akan bisa menjadi korbannya. Akan tetapi, kelompok perempuan, anak, lansia, penyandang disabilitas, dan kelompok-kelompok rentan/berisiko lainnya, acapkali menjadi kelompok yang paling terdampak. Bukan saja karena kelompok-kelompok tersebut memiliki sejumlah hambatan dan keterbatasan. Lebih dari itu, dalam banyak kasus, mereka menjadi semakin terdampak karena berbagai akses dan layanan yang bisa mengatasi berbagai hambatan dan keterbatasan mereka itu tidak tersedia.

Ketidaktersediaan akses, layanan, dan perlindungan untuk kelompok-kelompok rentan/ berisiko memang bisa disebabkan oleh banyak faktor. Salah satu faktor yang kerap menjadi penyebab adalah masih lemahnya pengetahuan dan pemahaman tentang GEDSI itu sendiri. Selain itu, cara pandang terhadap GEDSI yang berusaha mengakomodir kebutuhan kelompok-kelompok rentan/berisiko itu cenderung masih normatif, bahkan stereotif. Konsepsi dan pemahamannya tidak jarang pula disalahartikan.

Bertolak dari hal tersebut, memperkuat pengetahuan dan pemahaman dasar tentang GEDSI menjadi penting untuk dilakukan. Pelatihan GEDSI yang ditujukan bagi kelompok PRB dan warga dari enam desa dampingan menjadi salah satu cara yang bisa ditempuh. Harapannya, mereka akan menggunakan perspektif GEDSI, baik di dalam praktik kehidupan sehari-hari maupun di dalam melakukan perencanaan dan implementasi penanggulangan dan pengurangan risiko bencana.

Peserta pelatihan GEDSI yang diikuti oleh perwakilan kelompok PRB, tokoh-tokoh kunci, dan aparat desa dari enam desa di Kecamatan Kulawi.

Pelatihan GEDSI ini diikuti oleh 33 peserta yang terdiri dari perwakilah kelompok PRB, tokoh-kotoh kunci warga desa, dan aparat pemerintah desa dari enam desa dampingan, yaitu Desa Salua, Desa Namo, Desa Boladangko, Desa Mataue, Desa Boladangko, dan Desa Toro, Kecamatan Kulawi, Kabupaten Sigi. Pelatihan yang diselenggaran selama dua hari penuh ini, bertempat di Balai Desa Mataue.

Selama dua hari, peserta mendapatkan materi GEDSI yang dibagi ke dalam empat sesi: (1) Peran Gender dalam Kehidupan Masyarakat Kulawi; (2) Gender Dasar:  Kesetaraan Gender dan Peran Gender; (3) Pengantar Inklusi Sosial: Kelompok rentan/berisiko dan Konsep “No One Left Behind”; dan (4) Rencana Implementasi GESI dalam Agenda PRB.***

Tinggalkan Komentar