Pemulihan Mata Pencaharian untuk Perempuan Penyintas Bencana di Kabupaten Sigi

Lokalarya Program Pemulihan Mata Pencaharian Perumpuan Penyintas Bencana Mombine Padagi.
Lembaga Pendukung:

Kemitraan, PARC Interpeople’s Coorporation (PARCIC)

Durasi Program:

36 bulan

Pelaksanaan:

2019—2021

Total Bujet:

USD 161,450

Status:

Selesai

Isu Terkait:

Rehabilitasi & rekonstruksi pascabencana, gender, partisipasi, inklusi, pemberdayaan ekonomi

Gempa 7,4 M yang terjadi di Palu, Sigi, dan Donggala (Pasigala), Sulawesi Tengah, pada 28 September 2018, membuahkan dampak yang luar biasa. Gempa bumi kemudian disusul dengan tsunami dan liquefaksi. 

Kabuaten Sigi adalah salah satu wilayah yang terdampak cukup berat akibat bencana tersebut. Oleh karena irigasi, lahan pertanian, dan perkebunan warga banyak yang rusak, tidak sedikit dari mereka yang kemudian kehilangan mata pencaharian. Usaha ekonomi kecil skala rumah tangga yang tadinya mereka geluti untuk menggerakkan perekonomian keluarga, banyak yang akhirnya harus terhenti karena mereka kehilangan alat-alat produksinya.

SKP-HAM Sulawesi Tengah mendapat dukungan dari Kemitraan dan PARC Interpeople’s Coorporation (PARCIC), sebuah organisasi yang berpusat di Jepang, untuk mengajak para perempuan di Kabupaten Sigi agar bisa kembali bangkit  dari keterpurukan pascabencana. Upaya yang dilakukan adalah dengan mendorong dan mendukung mereka untuk mengembangkan kembali usaha ekonomi produktif (dapur usaha) yang sebelumnya sudah mereka geluti.

Program ini mendukung lebih dari 200 perempuan penyintas bencana yang berasal dari Desa Karawana, Desa Soulowe, dan Desa Potoya di Kecamatan Dolo, Desa Sidera di Kecamatan Biromaru, dan Desa Namo di Kecamatan Kulawi. Ada dua kelompok besar yang kemudian dibentuk dan seterusnya didampingi oleh SKP-HAM Sulteng: Kelompok Dapur Usaha Mombine Pagadi di Kecamatan Dolo dan Biromaru serta Kelompok Dapur Usaha Bangke Meumba di Kecamatan Kulawi.

Dukungan yang diberikan tidak hanya berupa modal serta penyediaan perlengkapan untuk dapur usaha yang dibutuhkan. Program ini pun mendukung berbagai pelatihan dan lokalatih untuk memberikan peningkatan dan penguatan kapasitas terkait kewirausahaan kepada para penerima manfaatnya.

Untuk peningkatan kapasitas, SKP-HAM Sulteng mendesain kelas-kelas belajar bagi selama para perempuan itu menjalankan usahanya. Kelas-kelas belajar itu secara reguler dilakukan. Selain menjadi ruang untuk menambah dan memperkuat kapasitas, kelas-kelas belajar ini pun dijadikan sebagai ruang diskusi dan berbagi pengalaman dari setiap peserta dalam menjalankan usahanya. Dengan adanya kelas-kelas belajar ini, proses dan perkembangan usaha yang dijalankan oleh penerima manfaat bisa terpantau dan terevaluasi secara berkala.

Hasil Pelaksanaan Program

Berikut adalah video dari dua kelompok usaha perempuan penyintas bencana yang dibentuk dan didampingi SKP-HAM Sulteng, Mombine Padagi dan Bangkele Meumba, yang menggambarkan proses dan hasil dari pelaksanaan Program Pemulihan Mata Pencaharian bagi Perempuan Penyintas Bencana di Kabupaten Sigi.